Merayakan lebaran bersama keluarga tercinta di kampung halaman memang menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Apapun akan dilakukan demi bisa bertemu dengan yang terkasih, termasuk mudik menggunakan motor sekalipun. Selain sebagai alternatif biaya yang lebih terjangkau, mudik menggunakan motor juga lebih fleksibel dalam menghindari macet.
Tapi, tak selamanya semudah itu. Karena mudik menggunakan roda dua justru memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Apalagi jika harus membawa keluarga dan banyaknya barang bawaan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan kesiapan fisik maupun mental serta tips mudik naik motor berikut ini:
Pastikan Tubuh Tetap Sehat
Perjalanan menggunakan motor membutuhkan kebugaran tubuh yang cukup maksimal karena membutuhkan konsentrasi dan stamina yang kuat. Persiapkan tubuh sebelum menghadapi beragam kondisi dan cuaca yang tak bisa diprediksi, dan hal tersebut akan mempengaruhi kondisi tubuh, dan akan sangat berbahaya jika memaksakan diri. Hal ini juga berlaku pada anggota keluarga yang dibonceng. Pastikan juga segala perlengkapan untuk anak tercinta, seperti perlengkapan P3K, pakaian yang nyaman dan hangat, serta camilannya.
Cek Kondisi Mesin
Pabrikan menganjurkan untuk pemakaian motor 3000km atau 1500km untuk melakukan penggantian oli minimal 2 bulan sekali. Selain itu, cek pula volume mesin dengan melihat dipstick penutup lubang pengisian oli mesin. Jika ketinggian oli di antara batas bawah dan atas, maka kondisi volume mesin normal. Namun jika ketinggian mesin berada di bawah garis batas, maka perlu menambah oli.
Cek pula kondisi perangkat motor lainnya, seperti ketebalan ban belakang dan depan, alat penerangan motor, pastikan lampu depan dan belakang dalam keadaan nyala apalagi jika dalam perjalanan jauh, dan juga cek kondisi rem pastikan agar berfungsi dengan baik. Untuk memastikannya, service motor pada mekanik andal agar motor dalam kondisi prima.
Perlengkapan Pendukung
Karena kondisi jalan yang tak dapat diprediksi, siapkan jas hujan yang bukan bermodel ponco. Karena tipe ponco rawan tersangkut kendaraan lainnya. Selain itu, jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi dan juga penghangat badan termasuk untuk keluarga yang dibonceng. Kondisi puasa dan perjalanan jauh membuat tubuh cepat Lelah. Oleh karena itu, cobalah untuk beristirahat setiap 4 jam sekali untuk menambah tenaga.
Ketahui Rest Area Sepanjang Jalan
Meski terlihat sederhana, mengetahui titik peristirhatan sangat penting, apalagi untuk kendaraan roda dua. Pilihlah lokasi istirahat di rest area terdekat yang sudah pasti, dibandingkan harus menebak rest area selanjutnya. Istirahatlah di tempat yang teduh dan aman. Gunakan waktu istirahat semaksimal mungkin, sehingga kemampuan tubuh kembali fit. Namun, jangan istirahat terlalu lama karena akan merusak ritme berkendara. Bila terlalu lama, mata lebih mudah lelah.
Bawa Barang Seperlunya
Hindari menggunakan sandal jepat atau sepatu berhak tinggi saat berkendara. Menggunakan sandal jepit sangat berisiko saat kecelakaan dan tidak nyaman digunakan. Jadi lebih baik, gunakan sepatu kets yang ringan atau sepatu boots yang lebih aman, terutama saat hujan.
Untuk barang bawaan, sesuaikan dengan kapasitas. Sepeda matic dan bebek hanya mampu menampung berat beban 150 kg, sedangkan motor sport 160 kg. Usahakan untuk tidak melebihi kapasitas, karena dapat mengganggu keseimbangan saat berkendara. Bahkan dapat mengakibatkan mesin, ban, rantai, dan shockbreaker rusak.
Sumber: