Busi adalah salah satu komponen paling penting di sepeda motor yang berfungsi sebagai pengapian. Walaupun ukurannya kecil, busi memiliki fungsi yang sangat penting buat motor, yaitu memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi. Setelah arus listrik dibangkitkan oleh koil pengapian (ignition oil) menjadi arus tenaga listrik tegangan tinggi, kemudian arus tersebut melalui distributor ke busi melalui tengangan tinggi. Hal itulah yang membuat motormu bisa berjalan.
Jika busimu oke, maka motormu akan berjalan mulus tanpa adanya masalah. Namun, bagaimana jika busimu sekarat? Bisa jadi motormu mogok di tengah jalan ketika sedang digunakan. Oleh karena itu, coba ketahui ciri busi sekarat sebelum hal buruk terjadi padamu.
Ciri Busi Sekarat dari Suara Mesin
Pada saat motor dihidupkan tanpa gas dalam keadaan masih dingin, suara mesin biasanya terdengar halus. Jika suara mesin terdengar kasar atau getarannya lumayan terasa, kemungkinan besar busi motor kamu sudah waktunya diganti dengan yang baru. Hal ini dikarenakan akselerasi atau perubahan kecepatan mesin membuat RPM mesin naik dan mempercepat siklus kerja mesin.
Responsifitas busi yang baru dan lama juga memiliki daya respon yang berbeda terhadap perubahan RPM. Pada busi yang berumur, kinerja dalam mengecilkan api ketika interval pengapian meningkat akan lebih lambat jika dibandingkan dengan busi baru. Tentunya api yang telah mengecil bisa mengganggu pembakaran mesin, sehingga menghasilkan suara tak halus pada mesin ketika akselarasi atau deselarasi.
Image Source: setia1heri.com
Mesin Motor Susah Dihidupkan
Pernahkah kamu mengalami motormu sulit dihidupkan baik menggunakan kick starter atau electric starter? Jika ya, bisa menjadi ciri busi sekarang dan sudah waktunya diganti. Hal ini dikarenakan api yang keluar dari busi mempengaruhi pembakaran mesin. Jika terlalu besar akan membuat mesin kasar, tapi jika terlalu kecil maka pembakaran sulit terjadi. Jika mesin masih dingin, maka api busi yang kecil tak cukup kuat untuk membakar material pembakaran di ruang bakar. Jika ini terjadi akan membuat mesin sulit dihidupkan saat start.
Surging atau Pasokan Udara Terlalu Besar
Busi akan cepat kotor dan kemudian mati apabila ada udara yang terlalu banyak masuk di ruang bakar. Hal ini dikarenakan proses pembakaran yang tidak selesai di ruang bakar. Untuk mengatasi hal ini, dengan memeriksa setelan angin yang masuk ke ruang bakar pada motormu. Supaya udara tidak overload di ruang bakar demi mengantisipasi kerusakan pada busi mesin motor.
Tak mau kan jika hal buruk terjadi pada motor apalagi jika kamu sedang berada di tengah jalan. Sebaiknya periksalah kondisi busi setiap 3000 km. Selain itu, jangan lupa untuk selalu membersihkan elektroda pada busi. Pastikan kerenggangan masih dalam batas wajar. Karena jika dibiarkan kotor, elektroda busi akan aus terbakar sedikit demi sedikit dan bisa menjadi pengendapan arang. Jangan lupa untuk selalu mengganti busi setiap 8000 km dan gunakan selalu busi berstandar dan berkualitas dengan spesifikasi yang sama.
Sumber: