Bro, sering melihat seorang pengendara sepeda motor yang pada helmnya terdapat kamera? Yap, bisa jadi dia sedang melakukan aksi motovlogger dengan menggunakan action cam. Motovlog adalah sebuah kegiatan merekam video menggunakan camera action di atas sepeda motor. Selain itu, dalam membuat videonya, seorang motovlogger juga turut menyiapkan isi dalam content seperti apa sih yang menarik dan channel apa yang nantinya akan digunakan. Mulai digemari sejak 2016, kegaiatan merekam dengan kamera khusus ini terus saja berkembang, bahkan ada yang menjadikannya sebagai mata pencaharian, lho. Keren banget kan?
Tak hanya content, channel, tapi juga kita harus menyiapkan peralatan untuk pengambilan gambar alias si action cam itu sendiri. Karena action cam yang bagus akan menghasilkan kualitas image terbaik yang akan disuguhkan kepada para viewers. Jadi, untuk dibutuhkan kamera dengan resolusi tinggi, kualitas gambar jernih, dan beberapa aspek lainnya. Sebenarnya, untuk memilih perangkat tersebut tidak terlalu sulit, karena banyak tersedia di pasaran dengan range dan tipe yang beraneka ragam. Tapi karena kamera ini nantinya akan digunakan tak hanya sekadar swa-foto, tapi juga merekam kegiatan ekstrem, so action cam manakah yang sesuai?
Field of View dari Action Cam
Sebelum membeli action cam, perhatikan aspek ini ya, Bro. Karena aspek yang satu ini memberikan bidang pandang (POV) di kamera/ viewfinder saat kamu hendak mengambil gambar. Sehingga memungkinkan para viewer melihat hasil rekaman secara keseluruhan tanpa ada image yang terpotong. Karena dengan keterlihatan ini, memberikan pengalaman penonton yang lebih jelas dan detail.
So, untuk menghasilkan pengalaman ini, kamu bisa memilih kamera yang memiliki sudut pandang 150 derajat dengan lensa wide angle atau Ultra-Wide 170 derajat FOV Lens, agar jangkauan yang ditangkap kamera lebih luas, tapi dengan efek yang agak cembung.
Konektor Mic
Jika kamu menginginkan sebuah video dengan kualitas suara yang jernih, kamu membutuhkan action cam yang disupport dengan konektor mic atau jack 3,5. Atau kalau perlu, kamu bisa memilih action cam yang memiliki fitur mic external. Mic bawaan saja tak cukup, karena jika terbawa angin, suara menjadi berisik dan terdengar tak jelas. Beda halnya dengan mic external yang lebih bisa menjamin suara yang dihasilkan lebih jernih, karena microphone akan dipasang terpisah, biasanya di bagian moncong helm.
Daya Tahan Baterai
Satu hal lainnya yang tak bisa diabaikan adalah daya tahan baterai dari action cam itu sendiri. Pilihlah kamera dengan daya tahan baterai cukup lama, misalnya 2 – 3 jam dan selalu bawa baterai cadangan kemanapun kamu pergi agar tetap bisa merekam semua kegiatan.
Kamera Fleksibel untuk Di Mount Helm ke Motor
Aspek selanjutnya dalam memilih action cam yang bagus adalah kamera yang kamu beli harus mudah dicopot pasang pada helm dan motor serta mudah digunakan dengan posisi apa saja. Misalnya, kamu ingin memasang action cam di depan, kanan, kiri, atas, posisi dagu, maupun posisi yang paling popular dan banyak digunakan para motovlogger dunia, yaitu di posisi depan. Posisi depan paling banyak dipilih karena memberikan sudut pandang terbaik dan juga mempermudah posisi microphone dari kamera ke helm.
Bro, sudah tau kan action cam apa yang pas buat kamu? Sekarang saatnya tinggal kamu pilih deh kamera merk apa yang akan kamu ‘adopsi’ untuk keperluan motovlog. Selamat berkarya!
Sumber: